Aku
meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang dengan rela mampu membakar ego saat Dewinya sedang terluka.
Aku
meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang mampu menyeka keringatku saat sakit menyiksa raga.
Aku
meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang di tubuhnya terbaca sikap-sikap lembut namun tetap perkasa.
Aku
meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang saat letih kurasa, ia akan berkata ‘kamu tak sendiri, aku ada’.
Aku meminta
pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang tidak akan pergi saat kesalahan mungkin terjadi berulang kali,
yang mampu mendeskripsikan cinta sebagai wujud pemaafan darinya.
Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
sebagai pelengkap hidupku yang juga tak sempurna,
agar bahagia, agar tenang kurasa.
Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang juga meminta pada Tuhan untuk seorang yang biasa saja.
seperti aku, seperti dia..
Source: Tia Setiawati Priatna (Bandung, 26 Juli 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar