Cari Blog Ini

Rabu, 16 Oktober 2013

Tulisan: Perjalanan Kita

Bumi, seperti keadaanya. Hidup di atasnya orang-orang yang kesepian. jauh-jauh mencari teman padahal ya masih di bumi juga, tidak kemana-kemana. Bumi bisa dikelilingi sehari dengan pesawat supersonic. Matahari terbit dan terbenam di tempat yang sama. Hari berganti dalam rentang yang sama.

Namun, manusia seperti tidak pernah cukup waktunya. Menghabiskan banyak waktu, banyak cara, banyak tenaga untuk membunuh kesepiannya. Sekalinya dia keluar saat matahari terbit, wajahnya nampak bahagia. Bertemu teman sebaya dan orang-orang yang sama-sama berpura-pura bahagia.

Dan kala matahari terbenam, ketika orang-orang kembali pada kesendiriannya masing-masing. Dia merasa kesepian. Hidup sepertinya menarik jika siang hari saja.

masih pada bumi yang sama. Orang mencari-cari masih terbatas pada satu daratan. Belum tahu rasanya bagaimana menyeberang lautan. Bagaimana rasanya terbang melintasi awan. Hidup yang singkat ini, lakukanlah perjalanan. Jika perlu mengejar matahari terbenam, lakukanlah. Karena kadang saya pikir, saya bisa menghindari matahari terbit dengan selalu berjalan ke arah barat. 

Teman yang dicari masih ada di bumi yang sama. Dia tidak ada di langit, tidak ada pula di Mars. Dia ada di sekelilingmu, di sekitarmu. Hanya saja kesepian telah membunuh rasa empatimu. Kepedulianmu. Kamu sibuk memikirkan diri sendiri dan semua orang sama-sama sibuk pada dirinya sendiri.

Buatlah perjalanan, karena teman perjalanan memang sulit ditemukan di awal. Kita akan bertemu ketika kita sudah membuat perjalanan itu sendiri. Ada banyak tempat di dunia ini yang perlu didatangi. Orang-orang yang melakukan perjalanan bergerak ke arah yang sama.

Ketika tujuanku berubah menjadi tujuan kita. Ketika perjalananku berubah menjadi perjalanan kita. Siapa yang mengubah aku menjadi kita itulah yang menjadi pertanyaan. Dan setiap pertanyaan tentulah memiliki jawaban bukan?

Semoga kita dipertemukan dalam keadaan yang lebih baik, dalam waktu yang tepat ketika semuanya telah siap, dalam skenario-Nya hingga saat itu tiba.. Aamiin...


Akan Segera Tiba

Akan segera tiba hari-hari dimana seseorang dengan keimanannya dapat melembutkan hatiku. Seseorang yang dengan keteguhannya meuntuhkan tembok keegoisanku. Seorang lelaki yang ketulusannya tak dapat ku ingkari. Dimana hari seterusnya, kekurangan dari masing-masing kami yang membuat selalu rindu. Kekurangannya indah di mataku, begitu pula yang ada padaku.

Seseorang yang aku butuhkan bukan hanya aku inginkan. Lelaki yang membuatku jatuh cinta berkali-kali. Akulah tempatnya berkeluh-kesah, berbagi air mata, tawa dan pelukan. Tidak ada yang lain.

Akulah satu-satunya perempuan yang namanya ia sebut dalam ijab qobul sekali seumur hidupnya.

Dengannya aku merasa aman dimanapun. Sedingin apapun, aku selalu merasa hangat dalam dekapnya.

Di balik punggungnya nanti aku beribadah dan berdoa, dan di waktu yang sama aku menjadi bagian dalam doa-doanya. Tangannya lah yang aku kecup setelah mengamini doa kami. Dan hanya keningku yang ia kecup.

Aku lah nanti yang menjadu alasannya pulang, alasannya untuk tidak sering lembur, dan aku yang selalu ia ingat sekencang apapun godaannya di luar sana.

Dari rahimku nanti, akan lahir anak-anak sholeh dan lucu kami. Aku yang menjaga ketika ia sibuk bekerja, sedang ia yang akan mengajarkan anak kami untuk sholat dan mengaji.


Senin, 26 Agustus 2013

Manusia dan Manusia

Sudah dari asalnya , manusia itu saling melengkapi dan saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan , keberadaan manusia itu diakui karena adanya manusia yang lain.

Tentu saja ketika kamu mencintai , kamu perlu manusia lain untuk kamu cintai bukan?


Keberadaan manusia ini menjadi unik ketika diantara mereka memiliki kaitan-kaitan tak berwujud yang menjadikan manusia dan manusia itu merasa memiliki ikatan, padahal sejatinya mereka adalah individu terpisah secara lahiriah.

Ikatan itu menjadikan manusia dan manusia saling berkait satu dengan yang lain, ketika dia terpisah dari kaitannya itu , ada bagian yang hilang padahal dia baik-baik saja.


Maka itulah letak kelemahan manusia , ia tidak mampu berdiri sendiri. Seolah-olah ada yang kurang dalam hidupnya ketika tidak ada manusia yang lain.

Maka itulah wujud manusia , ia merasa manuisa ketika ada manusia yang lain. Ketika ia bisa mencintai atau dicintai , ketika ia bisa melindungi atau dilindungi. Ia menjadi bermakna ketika ada teman bicara dan mendengar.


Manusia akan muncul sifat kemanusiaannya ketika ada manusia yang lain di hidupnya.


Hanya Seorang

Suatu yang aneh. Seambisi apapun manusia untuk menguasai dunia , mengejar asa , suatu saat dia akan mengalami perasaan hampa. Merasakan kosong di suatu bagian tubuh yang tidak terlihat tapi terasa begitu nyata. Ataupun merasakan resah yang demikian hebat dan mengusik setiap terhenti dari sebuah aktivitas, bahkan ketika beraktivitas. Demikianlah keadaan hati yang telah tersentuh oleh perasaan. Terlebih lagi itu sebuah perasaan yang memang sudah tercipta dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Segala usaha yang di tekuni selama ini terasa kehilangan arah. Perjuangan yang dulu begitu dilandasi semangat berkobar dan tak kenal lelah mendadak kehilangan maknanya. Terasa melelahkan untuk dilanjutkan. Tujuan yang selama ini terlihat jelas di depan mata tiba – tiba menjadi buram terkaburkan kabut. Perasaan yang tidak mampu disembunyikan oleh siapapun dia , selama dia seorang manusia , hadir , dan menjadi suatu tujuan yang harus di capai sebelum melanjutkan perjalanan yang tertutup kabut. Perasaan untuk memiliki pasangan hidup . Seorang untuk berbagi berbagai jenis kebaikan , persoalan , kebahagiaan , dan kesedihan.

Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan apa yang disebut sebagai belahan jiwa yang hilang.Teman hidup sebenarnya. Setengah diri yang belum diketemukan.

Begitu dia menemukan pasangan hidupnya . Dia merasa memiliki dunia . Memiliki semua yang dibutuhkan dalam hidupnya . Bahkan sampai melupakan mimpi yang dikejarnya selama ini , meski hanya untuk sesaat.
Dari sekian milyar lawan jenis yang ada . Dari ribuan wajah yang pernah berlalu lalang dalam hidupnya . Dari sekian milyar perempuan cantik yang ada. Sekian juta lelaki di luar sana . Ratusan kepribadian yang selama ini hilir mudik dalam memori. Dia sudah tidak peduli lagi. Seseorang disampingnya kini terasa lebih berharga dari semua yang milyaran itu. HANYA SEORANG , namun terasa cukup menggantikan semua kehadiran yang lain di dunia.

Cukup sudah pencarian. Berakhir dengan 2 kata : “ Ini Istriku “ . “ Ini suamiku”.

#Perempuan Bidadari oleh Kuncir Kecil


Kamis, 15 Agustus 2013

Tulisan: Menunggu

 Ini tulisan ke sejuta sekian yang membahas masalah menunggu..
Pernah saya menemukan sebuah kata yang saya lupa siapa yang ngomong bahwa : Menunggu adalah membiarkan diri kita ditemukan..
Entah siapa yang sebenarmya menunggu , mungkin sama - sama menunggu..

Menunggu untuk banyak hal lebih sering membosankannya daripada menyenangkan , tapi tidak untuk orang-orang yang istiqamah dan melakukannnya dengan baik , menganggap menunggu adalah sebuah hobi sejak kecil yang akan menjadi pekerjaan yang menghasilkan sesuatu..

ya . . .

Menunggu haruslah menghasilkan  sesuatu, untuk banyak hal, banyak orang yang membuang-buang waktu dengan menunggu tanpa melakukan apa-apa.

Ada buku yang bisa kamu baca.
Ada kertas yang bisa kamu gambar.
Ada cerita yang bisa kamu tulis.
Ada kitab yang bisa kamu amalkan.
Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan.
Tapi lebih banyak orang, tidak tahu cara menunggu yang baik
Lebih banyak yang kemudian tidak sabar memutuskan berhenti menunggu
Dari sekian banyak yang berhenti itu, lebih banyak yang menyesali.
---------------------------------------------
Ada seseorang yang sudah bertahun-tahun menunggu seseorang yang lain, selama menunggu dia melakukan banyak hal , sangat banyak..
tapi dia masih bersedia menunggu.
Dia belajar membuat bola-bola coklat untuk berusaha menjadi seseorang yang bisa memasak,
Dia belajar menggambar bunga-bunga dandelion yang bertebaran ,
menanam begitu banyak tanaman di antara pot-pot vertikal di tembok ,
Dia berlari mengejar mimpi ...
Tapi dia masih bersedia menunggu..
Sampai pada waktu ketika dia memutuskan untuk berhenti menunggu dan memtuskan untuk mendatangi seseorang.
Bertanya mengapa ia tak kunjung datang , padahal sudah lama ia tunggu..
ia lupa..
mungkin mereka sama-sama menunggu..
Sampai pada masa , salah satu mereka mengalah dan berani memutuskan berhenti menunggu lalu kemudian menemui yang lain untuk memastikan bahwa dia ternyata juga sedang ditunggu..

menunggulah diam-diam..

Mengingat begitu banyak orang yang semakin bosan menunggu , hingga menunggu itu menjadi barang mewah dan sesuatu yang dianggap berharga dan dapat meluluhkan hati seseorang.
Lebih mengena dari sekedar kata dan perhatian
Tapi tidak akan pernah sadar seseorang , bahwa ia juga sedang ditunggu ,
Sampai pada suatu ketika , seseorang mengatakannya secara langsung..

"Aku sudah menunggu lama , untuk hari ini"

Begitulah Tuhan mengajarkan kita kesabaran , kesabaran itu berbuah manis ,
sementara orang-orang yang lebih menurutkan hawa nafsunya akan berbuah pahit ,
bukan di sini , tapi di kehidupan lain yang banyak tidak dipedulikan.
Disinilah Tuhan berperan , bahwa cinta itu tumbuh karena kesabaran . .
Bahwa ia itu menunggu ranum untuk kemudian dipetik ,
Bahwa ia itu menunggu dipetik di musim yang tepat . .
Maka tanamannya akan dengan senang hati menumbuhkan butir-butir yang lain
yang bisa kamu petik di setiap musim yang lain ...

Itulah menunggu...

Bersabarlah...




Doa Untuk Kamu yang Biasa Saja

Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja, 
yang dengan rela mampu membakar ego saat Dewinya sedang terluka.

Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja, 
yang mampu menyeka keringatku saat sakit menyiksa raga.

Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja, 
yang di tubuhnya terbaca sikap-sikap lembut namun tetap perkasa. 

Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja, 
yang saat letih kurasa, ia akan berkata ‘kamu tak sendiri, aku ada’. 

Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
yang tidak akan pergi saat kesalahan mungkin terjadi berulang kali,

yang mampu mendeskripsikan cinta sebagai wujud pemaafan darinya.
Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja,
sebagai pelengkap hidupku yang juga tak sempurna, 

agar bahagia, agar tenang kurasa.
Aku meminta pada Tuhan, seorang yang biasa saja, 
yang juga meminta pada Tuhan untuk seorang yang biasa saja. 

seperti aku, seperti dia..
Source:  Tia Setiawati Priatna (Bandung, 26 Juli 2011)


Selasa, 25 Desember 2012

Cinta Dalam Hening


Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu?
 

Maka dengarlah.. 

Gadis, Saat ku jatuh cinta,
Tak akan ku berucap,
Tak akan ku berkata,

 Namun ku hanya akan diam.

Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan,
Tak akan ku menggoreskan, 
Yang ku lakukan hanyalah diam.

Aku tahu, cinta adalah fitrah, sebuah anugerah tak terperih.

Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah cahaya. Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita.. Namun, Saat rasa itu menyapa, maka hadapilah dengan anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna. Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu menderita. Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir. Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis, Agar kau dapat keluar dari belenggu itu, Dan mampu melaluinya dengan anggun, Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi dengan berlebihan. Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dengan tenang.. Kita percaya takdir bukan? Kita tahu dengan sangat jelas... Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya? Jadi, apa yang kau risaukan? Biarkan Allah yang mengaturnya, Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..

Cobalah renungkan... Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu.. Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam, Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu.. Hingga saatnya tiba.. Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika semua rasa telah kau umbar... Namun ternyata kelak bukan kau yang dia pilih untuk mendampingi hidupnya? Gadis, Karena cinta kita begitu agung untuk diumbar.. Begitu mulia untuk ditampakkan.. Begitu sakral untuk ditumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu, Dan kau indah karena sifat malumu.. Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah dinafikan? Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap? Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu.. Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan.. Dalam jeruji kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka cintailah dalam hening. Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukmu, Maka cukuplah Allah dan kau yang tahu segala rasamu.. Agar kesucianmu tetap terjaga.. Agar keanggunanmu tetap terbias..

Maka, ku beritahukan padamu, Pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan. Acuhkan semua godaan yang menghampirimu.. Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan.. Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..

Gadis... yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..

Maka, peganglah kendali hatimu, Lalu..Arahkan pada-Nya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci
..